Menuju Sekolah Adiwiyata, SD Muhita Kedatangan Tamu Spesial

Verifikasi lapangan dan pembinaan oleh tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember menuju SD Muhita menjadi sekolah Adiwiyata Provinsi (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Menuju Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember melakukan visitasi SD Muhammadiyah 01 Tanggul Jember sebagai persiapan, Rabu (31/1/2024).

Pelaksanaan verifikasi ini meliputi dokumen tahap akhir dan verifikasi lapangan usulan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP) tahun 2024, administrasi, dan lapangan oleh tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember Jawa Timur.Pada pelaksanaan verifikasi dokumen tahap akhir, salah satu tim DLH, Habib Rois SPd MLi, melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen yang didampingi oleh guru SD Muhita Vivi Anasari dan Ratna.

Sedangkan, dalam pelaksanaan verifikasi lapangan, Ahmad Sugiarto, melakukan pemeriksaan kesiapan setiap Pokja Adiwiyata. Dia melakukukan verifikasi secara detail SD Muhita.Ada beberapa evaluasi dari tim DLH yang disampaikan oleh kepala SD Muhita, Hj Nur Sabaha SThI MPdI. “Banyak dibenahi terkait kelengkapan kurikulum dan sebagainya. Dengan adanya visitasi dari Dinas Lingkungan Hidup  Kabupaten Jember ini bisa memberikan masukan, arahan, sekaligus pembinaan sehingga proses Adiwiyata Provinsi bisa semakin lancar dan sukses,” kata Sabaha.

Hulu Sampai Hilir

Kepala SD Muhita Nur Sabaha mengatakan bahwa dalam penggunaan air harus jelas dari hulu sampai hilir, pemakaian airnya jangan sampai terbuang sia, dan tidak boleh terjadi genangan air.

Selain itu, lanjutnya, sampah-sampah plastik diusahakan berhenti di kantin, jajan dan kue sachet bungkus plastik diamankan pihak kantin untuk dipilah.“Ketika siswa-siswi membeli jajan, dibukakan plastik jajannya oleh pihak kantin lalu langsung dipilah di kantin. Siswa dianjurkan membawa wadah sendiri. Langkah ini harus terus disosialisasikan dan dipraktikan oleh siswa ketika menuju Adiwiyata nantinya,” katanya.

Sebagai antisipasi kehilangan, lanjutnya, wadah ditaruh sekolah dan ada tempat sendiri di kelas masing-masing. Selain itu, sambungnya, ada semacam pot untuk menancapkan tusuk sate di tanah agar ujung tusuk dapat terurai terlebih dahulu sebelum dibuang.“Sampah plastik juga tidak boleh ada pembakaran dan penimbunan yang mana dapat mencemari udara dan tanah,” jelasnya. (*)

Penulis Muhammad Arief Editor Ichwan Arif

Berita ini dapat dibaca juga di : https://pwmu.co/338562/02/02/menuju-sekolah-adiwiyata-sd-muhita-kedatangan-tamu-spesial/

About the Author: sdmuhita

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.